Nevi Zuairina Minta Pemerintah Perkuat Industri Hulu Obat

21-07-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menyatakan ketahanan energi, pangan dan obat saat ini menjadi strategis untuk segera disegerakan karena berkejaran dengan waktu. Dimana, bila salah strategi akan menimbulkan dampak berantai mulai dari krisis ekonomi, krisis politik hingga krisis kemanusiaan. 

 

Hal itu disampaikan Nevi usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Direksi PT. Perkebunan Nusantara III, Direksi PT. RNI dan Direksi Perum Bulog, di Bandung, Jawa Barat, Senin (20/7/2020).

 

“NKRI harus berkejaran dengan waktu untuk ketahanan energi pangan dan obat. Dimana, sekarang Indonesia masih impor bahan baku obat 90-95 persen. Bangladesh saja yang negara kecil dengan jumlah penduduk juga relatif kecil dibanding Indonesia, telah memiliki 21 pabrik Bahan Baku Obat (BBO)", ujar Nevi.

 

Politisi F-PKS ini menjelaskan, dengan memperkuat industri hulu di bidang obat-obatan, Indonesia diharapkan mampu menurunkan impor bahan baku obat-obatan. Nevi menegaskan, disisi lain Kementerian Perindustrian mestinya memberikan kontribusi dalam mewujudkan pabrik-pabrik baru bahan baku obat sebagai bukti keberpihakan Pemerintah kepada negara pada bidang kesehatan.

 

Legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat II ini kembali menegaskan, jangan sampai Indonesia kalah dengan negara luar pada persoalan obat. Nevi mengungkapkan, vaksin Covid-19 'Sinovac' dari China telah tiba di Indonesia untuk uji klinis ke-3. Uji klinis 1 dan 2 telah dilakukan di negara China. Yang diharapkan seluruh pihak berharap dapat menghasilkan vaksin dengan cepat.

 

"Bila negara kita mampu menyediakan bahan baku vaksin ini yang bila tidak ada halangan awal Januari 2021 akan diproduksi besar besaran untuk masyarakat Indonesia, kita tidak perlu impor. Sehingga, pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan secara ekonomi negara kita tetap bertahan", tutup Nevi.

 

Sebelumnya, pada pertemuan itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech asal China telah masuk ke Indonesia dan saat ini sedang menjalani uji klinis di Bio Farma. "Vaksin dari Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma. Ditargetkan usai uji klinis fase 3 selesai, dapat diproduksi kuartal I 2021," terangnya. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...